Selasa, 17 Maret 2015

KADO TERAKHIR UNTUK SAHABAT




                Lima hari sebelum kawanku pindah jauh disana.Selepas makan siang,aku langsung kembali beranjak ketempat aku bermain dengan sahabatku.”hei,kemana saja kamu?Dari tadi aku menunggu”Tanya sahabatku yang bernama Alvi.”Tadi aku makan siang dulu”jawabku sambil menahan perut yang penuh denganmakan siang.”Ah ya sudah ayo kita lanjutkan mainnya”sahut Alvi.Tidak lama saat aku dan Alvi sedang asyik bermain congklak,Rafid adiknya Alvi menghampiri kami berdua.”Kak aku pengen bilang”kata Rafid”bilang apa?”sahut Alvi penasaran”Kata bapak,sebentar lagikita pindahan” jawab Rafid”hah?pindah kemana?”tanyaku memotong pembicaraan mereka.”ke Bengkulu”jawab Rafid singkatnya”ya udah kak,ayo disuruh pulanng sama ibubuat makan siang dulu”ajak Rafid kepada Alvi”iya deh…ehm…Alma,aku pulang dulu ya?aku mau makan siang”ujar Alvi”eh..iya deh aku juga mau pulang kalau begitu”Sahutku tak mau kalah.
                Sesampainya di rumah aku langsung masuk kedalam kamar danentah kenapa perkataan Rafid yang belum pasti tersebut terlintas kembali kepiikiranku”Andai perketaan tersebut benar,tak terbayang bagaimana perasaanku nanti”ujarku pada cermin yang menatapku datar”sudahlah dari pada aku memikirkanyang belum pasti lebih baik aku mendengarkan musik saja”ujarku kembali sambil  beranjakmengambil mp3.Tak lama kemudian aku mendengar pembicaraan,yang aku tahu suaranya sudah tak asing lagi bagiku yaitu orang tuaku dan orang tua Alvi sahabatku .Aku mencoba mendekati pintu kamar untuk mendengarkan pembicaraan itu.Tak lama kemudian,tanganku berkeringat dingin,aku sudah mendapatkan inti pembicaraan,ternyata benar apa yang dikatakan Rafid pada Alvi tadi siang bahwa mereka akan pindah kurang lebih sebulan lagi.
Lemas sudah tubuhku setelah mendengar kabar itu,tiba-tiba ibu pintu mengetuk pintu kamarku dan mengagetkanku yang bingung itu.tok-tok-tok”Alma,kamu mengunci pintu kamarmu ya?”Tanya ibu sambil mencoba membuka pintu”enggak kok”jawabku dengan lemasnya”kamu kenapa….ayo buka pintu kamarmu!”teriak ibu”iya…sebentar”sahutku sambil membika pintu”ngapain kamu mengunci pintu” Tanya ibu “tidak kenapa-kenapa…tadi aku memang lagi duduk didepan pintu”jawabku sambil menoleh keruang tamu yang berhadapan dengan kamar tidurku.”Ya sudah,tadi orang tuanya Alvi kalau mereka ingin pindah bulan depan” “Iya aku sudah tau”sahutku kembali kekamar tidur.”Oh…kamu tidak sedih kan?”Tanya ibu yang menghampiriku”…”tak kujawab pertanyaan ibu.”hmm…sudahlah takusah dibahas dulu… sana tidur siang dulu biar nanti malam bisa mengerjakan PR”Ujar ibu sembari mengelus –elus rambutku.“iya… “jawabku singkat .
                Esoknya tepatnya di hari minggu,matahari pagi menyambutku.Suara ayam berkokok dan jam beker menjadi satu.Tetapi aku tetap saja masih ingin di tempat tidur.Sampai ibuku memaksaku untuk tidak bermalas-malasan.”Alma,ayo bangun…perempuantidak baik bangun kesiangan”ujar ibu sambil melipat selimutku.”sebentar dulu lah…aku masih ngantuk”sahutku sambil menarik selimut ditangan ibu. ”itu Alvi ngjak kamu main…ayo bangun!”ujar ibu kembali sambil menggeleng-gelengkan kepala”oh oke oke”sahutkt semangat karena aku Ingat bahwa Alvi akan pindah bulan depan.Lalu aku beranjak dan segera lari keluar kamar tidur untuk mandi dan sarapan.Setelah itu Alvi tiba-tiba menghampiri rumahku. ”Assalamualaikum,Alma!”Panggil Alvi dari depan rumah”Waalaikumsalam,iya!”sahut ibu yang bernjak keluar rumah”oh ibunya Alma,Almanya ada tidak?”Tanya Alvi”Alma nya masih sarapan tunggu dulu aja,sini masuk!”jawab ibuku”Iya terimakasih”sahut Alvi
                Ketika aku sedang asyik sarapan Alvi mengagetkanku.”Alma,kau ini makan terus”Ujar Alvi sambil tertawa”yee,ngagetin saja kamu ini.Aku laper tau”sahutku sambil melanjutkan sarapan.”kok tidak bagi-bagi sih”Tanya Alvi sambil menyengir kuda”kamu mau nih aku ambilin ya”jawabku sambil mengambil piring”hahaha…tidak,aku sudah makan,kau saja sana gendut” sahut Alvi sambil tertawa terbahak-bahak ”ya sudah”jawabku kembali sambil membuang muka.Tak berapa lama kemudian ,sarapanku habis lalu Alvi mengajakku untuk bermain game”sudah kan,ayo sekarang main”ajak Alvi semangat”Aduh,sebentar dong perutku penuh sekali”sahutku lemas karena kebanyakan makan”ah ayolah,makanya jangan makan banyak-banyak.Kalu gitu kapan mau dietnya”ujar Alvi menyindirku”yasudah…mau main apa?”ajakku masih malas”Tekken yuk tengkar-tengkaran”jawab Alvi semangat seperti seorang pahlawan ”hah,okedeh”sahutku sambil menyalakan playstation milikku.
                Aku dan Alvi bermain game kesukaan kami berdua.Kami bermain game dengan asyiknya.Tidak beberapa lama ibu Alvi dating kerumah untuk mengajak Alvi pulang”Assalamualaikum,Alvinya ada?”Tanyanya kepadaku sambil tersenyum”ada ada…Alvi! Ibumu mencarimu”kataku kepada Alvi yang sedang asyik bermain”iya…sebentar lagi memangnya ada apa?”Tanya Alvi”aku tidak tau,sana kamu pulang dulu.kasian ibumu”ujarku sambil melanjutkan permainan playstation”hu…iya iya”
                Setelah beberapa lama,Alvi mengagetkanku saat aku sedang asyik melanjutkan permainan yang sedang aku mainkan .”Alma!!”panggil Alvi sambil menepuk pundakku.”Apa??”jawabku kaget.”aku pengen bilang sesuatu nih,hentikan dulu mainnya”ujar Alvi.”iya!!”jawabku agak kesal.”jadi gini .. dengarkan ya.. ternyata aku akan pindah 3 hari lagi “cerita Alvi.”hah??”kok dipercepat ??”sahutku memotong pembicaraan Alvi.”aku juga tidak tahu,kau sudah memotong pembicaraanku saja.Sudah ya aku harus pulang dulu.. bye!”ujar  Alvi beranjak keluar rumah.”tunggu!!kau serius??”tanyaku dengan ketidak percayaan.”serius..,dua rius malahan”jawab Alvi sambil memakai sandal.”oh ok.. bye!!”sahutku kembali.Setelah Alvi pulang ke rumahnya,aku langsung lari masuk kedalam kamar dan mengunci diri. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan,sedangkan sahabatku sendiri ingin pindahan.Terlintas di benakku untuk memberikan Alvi sahabatku sebuah kado yang mungkin isinya bisa membuat Alvi mengingat persahabatan antara kita selamanya walaupun sampai akhir hayat nanti kita tidak akan bertemu lagi.Ku ambil buku diary dan kutuliskan cerita-cerita persahabatanku dengan Alvi.Tak lama kemudian,terpikirkan suatu hadiah yang akan kuberikan dihari dia pindahan nanti,lalu aku ambil uang simpanan yang ku simpan di dompetku dan ku pikir-pikir uangnya cukup untuk membelikan hadiah untuk Alvi.
                Besoknya sehabis pulang sekolah,aku langsung berlari ke toko sepatu dekat rumahku.Aku lihat-lihat sepatu yang cukup menarik perhatianku,tiba-tiba ada seorang bapak menghampiriku.”hai nak,kamu mencari sepatu apa?”Tanya seorang bapak yang menurutku adalah pemilik toko sepatu tersebut.“I..iya pak, maaf ada sepatu futsal tidak? Tanyaku sambil celingak celinguk kesegala rak sepatu.  Oh..tentu ada,untuk apa?perempuan kok cari sepatu futsal?”Tanya pemilik toko sepatu itu sambil tertawa melihatku yang masih polos.“Bukan untukku pak,tapi untuk sahabatku. Jawabku dengan polosnya.“teman yang baik ya,memangnya temanmu mau ulang tahun?”Tanya pemilik toko itu. Entah kapan pemIlik toko itu berhenti bertanya padaku.“iya”jawabku berbohong karena tak mau ditanya-tanya lagi.“ok,tunggu sebentar ya,bapak akan ambilkan sepatu yang bagus untuk sahabatmu”ujar pemilik toko sepatu itu sambil berjalan menuju ke sebuah rak sepatu.”sip pak”
                Tak lama,si pemilik si pemilik toko itu kembali sambil membawa sepasang sepatu futsal.”ini nak”kata pemilik toko itu”wah,bagus sekali berapa harganya?”tanyaku sambil melihat-lihat sepatu yang dibawa oleh pemilik toko itu”Bapak kasih murah untukmu ini harga aslinya Rp 60.000 jadi kamu bayar Rp 40.000 saja nak”jawab pemilik toko itu sambil tersenyum”terima kasih banyak pak,ini uangnya” sahutku””iya nak sama-sama”ujar pemilik toko itu.Setelah itu aku kembali kerumah dan mulai membungkus kado untuk Alvi.Mungkin ini adiahnya tidak seberapa,kutuliskan juga surat untuk Alvi.
                Malamnya aku masih memikirkn betapa sedihnya perasaanku nanti jika sahabatku pindah,pasti aku tidak bisa bermain bersama lagi,seketika air mataku menetesdantiba-tiba ibu mengetuk pintu kamarku.”Alma,ayo kerjakan PR mu nanti kemalaman”ujar ibu didepan pintu kamar tidurku”i…iya” sahutku sambil mengelap tetesan air mata yang membasahi buku yang sedang aku baca.saat itu pikiiranku masih campur aduk entah harus senang,sedih,atau apa.Aku tidak bisa konsen mengerjakan PR malam itu.
                Besoknya disekolah,aku sering bengong sendiri,sampai-sampai guruku bertanya kenapa aku seperti itu.Kujawab saja dengan jawaban yang sangat singkatkarena aku sedang memikirkan bahwa besoklah aku akan berpisah dengan sahabatku sendiri.Sepulang sekolah aku langsung berlari menuju kamar,dan mengurung diri hingga malam.Tak lama kemudian ibu memanggilku untuk keluar kamar sebentar.”Alma ayo keluar ada Alvi nih”ajak ibu sambil membuka pintu kamarku”iya…”jawabku sambil beranjak keluar kamar”nah kamu sudah disini,jadi begini,besok kan Alvi mau pindah ayo berpamitan dulu”ujar ibuku”Alma!”ibu Alvi memelukku”maafin tante sama Alvi beserta keluargaya jika punya salah ini tante punya sesuatu buat kamu”kata ibunya Alvi sam bil memberiku coklat.”i…i…iya”sahutku tak bisa menahan perasaan dan sejenak kuingat bahwa akujuga punya hadiah untuk alvi.“alvi,ini hadiah buat kamu.terima ya”ujarku mulai menangis.”Iya Alma jangan menangis dong”jawab Alvi”aku…”sahutku semakin sedih”sudah kamu tidak usah sedih nanti suatu saat kalian bisa bertemu lagi kok,ibu yakin”kata ibu sambil menghapus air mataku”Ya sudah Alma jangan menangis ya,nit ante kasih nomer telepon tante biar nanti kalau Alma kangen sama Alvi bisa sms atau teleponya”ujar ibu Alvi sambil menghapus air matanya yang hendak menetes”iya…”jawab ku masih menangis.Malam itupun tiba,Alvi dan keluarganyapun berpamit danharus segera pulang.Akupun kembali ketempat tidur dan mulai menangis. Kugigit bantal yang ada di dekatku karena tak tahan melihat kejadian tadi.
                Esoknya tepat di pagi hari,suara mobil kijang mengagetkankudan aku bergegas keluar.Kulihat Alvi dan keluarganya sudah bersiap-siap untuk berangkat,tubuhku mulai lemas dan ibupun megagetkanku untuk segera bersiap-siap pergi kesekolah.Sebenarnya aku ingin tidak sekolah dulu hari itu tapi bagaimanapun juga pendidikan yang paling utama.Aku bergegas kesekolah tetapi sebelum itu aku berpamitan kepada Alvi lagi.”Alvi!”panggilku dari jauh”Alma!”jawabnya sambil mendekatiku”jaga dirimu baik-baik disana ya kawan,semoga kamu punya teman baru disana dan jangan lupakan aku”ujarku mulai meneteskan air mata”iya… kamu tenang saja,kalau kamu sedih kepergianku ini tidak akan nyaman”sahutnya sambil memberiku tissue”iya…terimakasih”jawabku kembali sambil menghapus air mata dengan tissue yang diberikan oleh Alvi”oh iya Alma,thanks ya buat kadonyaitu bagus banget…aku juga uadah baca suratnya…terimakasih banyak ya…aka kujaga terus kadomu ujar Alvi menatapku”iya…sama-sama karena mungkin itu kado terakhirku untukmu kawan”sahutku sambil tersenyum tak menunjukkan kesedihan lagi”kau memang sahabat terbaikku selamanya”kata-kata terakhir Alvi yang ia ucapkan kepadaku.Disitulah aku berpisah dan disitulah aku harus menempuh hidup baru,juga makna dari sebuah persahabatan tanpa menilai kekurangan seorang sahabat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © S-GITS11SILVER Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger