Batik Tulis Madura merupakan salah satu jenis batik dengan motif yang bernilai tinggi. Batik Madura banyak diminati oleh orang di Indonesia maupun manca negara. Mereka membeli batik Madura untuk digunakan sebagai pakaian dan koleksi. Meskipun cakupan wilayahnya tak seluas batik yang lainnya, akan tetapi batik Madura mempunya berbagai jenis. Disetiap wilayah di Madura mempunyai motif sendiri. Misalnya ada batik Tanjung Bumi, batik Pemekasan, batik Sumenep, dan yang lainnya.
Corak batik Tulis Madura mempunyai jenis yang banyak. Ada pucuk tombak, belah ketupat, rajut dan sebagainya. Pencampuran dari warna batik Madura tergolong kasar. Akan tetapi, inilah yang menjadi daya tarik batik Madura. Kombinasi warna yang terbilang norak namun sangat unik. Berita yang beredar menyebutkan bahwa banyak orang Cina dan Jepang yang datang ke Madura untuk membeli batik yang dinilai sebagai keajaiban karya seni.
Batik Madura menggunakan cara tradisional dalam pembuatannya. Jangka waktu pembuatannya tergantung dari kerumitan motif dan corak. Proses produksinya juga sangat panjang. Dimulai dari perendaman kain, dicuci dan diberi kanji, proses pewarnaan dan pengeringan yang membutuhkan waktu 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
Batik Madura merupakan kerajinan yang bernilai seni tinggi. Batik Madura sudah menjadi warisan budaya Indonesia. Corak dari batik Madura sendiri tak lepas dari pengaruh budaya asing seperti Cina. Warna cerah merupakan salah satu campur tangan dari orang-orang tionghoa.
Seiring perkembangan jaman, batik semakin populer dan digemari banyak orang. Tak hanya dari orang tua, namun anak muda juga banyak yang menyukai batik Indonesia. Batik Madura yang kaya akan coraknya serta motif tak mau kalah dengan batik dari wilayah Indonesia yang lain. Sekarang ini, banyak dijumpai batik Madura yang memiliki motif kontemporer dan corak serta warna yang beragam.
Selain berbagai motif dan corak yang beragam, batik Madura juga mempunyai berbagai jenis. Diantaranya adalah jenis batik Gentongan. Batik gentongan ini memiliki harga yang tak murah. Namun meski demikian, batik ini selalu diburu oleh kolektor maupun penggemar batik. Batik ini diberi nama gentongan karena pada proses pembuatannya, ada sebuah alat yang sangat mempengaruhi yaitu gentong atau gerabah. Alat gentong atau gerabah ini digunakan pada saat proses pewarnaan dengan bahan pewarna alami seperti kulit mengkudu, kulit mundu, kulit buah jelawe, kayu jambal, kayu jirek, dan yang lainnya.
Proses pewarnaan ini juga tergolong lama yaitu sekitar 3 sampai 6 bulan. Maka batik ini tergolong batik yang mahal karena dalam pembuatan selembar batik ini diperlukan waktu 1 tahun untuk menyelesaikannya. Ciri dari batik gentongan adalah warna yang berani, corak bahari seperti kapal, rumput laut, dan sebagainya. Yang menarik dari batik gentongan adalah sekilas batik ini terlihat basah, namun jika dipegang, teksturnya halus dan kering.
0 komentar:
Posting Komentar